This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 20 Desember 2011

   BELAJAR MAIN GITAR
1. Mengenal Jenis Musik. Pada tahap awal in, Anda hanya diharapkan dapat mengenal jenis musik terlebih dahulu. Baik itu jenis musik rock-baladpop-balad maupun alternatif. Mengapa Balad dan alternatif, karena 2 jenis musik ini dominan menggunakan instrumen gitar dalam penyajiannya. Sehingga diharapkan anda lebih terfokus mengenal nada-nada yang dihasilkan instrumen gitar, karena berlatih dengan menggunakan lagu akan lebih cepat dibandingkan anda menghafal chord demi chord. Lagu-lagu balad yang sering digunakan oleh pemula dalam belajar gitar seperti Love of a Livetime (Fire House)Children Cry (White Lion) ataupun Love Of My Life (Extreme). Karena selain lagunya bagus, akan terdengarexpert walau sebenarnya sederhana dalam memainkannya.
2. Memiliki Gitar. Memiliki gitar memang bukan merupakan hal yang wajib, namun sangat berpengaruh terhadap akselerasi Anda dalam menguasai instrumen ini. Ada beberapa jenis gitar yang perlu anda kenal yaitu : gitar nylonstring dan electric. Untuk tahap belajar, Anda lebih baik memilih gitar dengan tipe nylon, karena selain ringan dipetik, jari-jari tidak terlalu terluka (berkapal) ketika jari anda membuat chord. Gitar Nylon juga digunakan dasar untuk berlatih musik klasik, jadi bagi anda yang kemudian tertarik untuk menekunigitar klasik, hal ini akan sangat menguntungkan
3. Mengenal Chord Dasar. Pada tahap ini, anda sudah mulai malakukan pengenalan awal teknik bermain gitar dengan mempelajari kunci-kunci dasar yang mudah diterapkan seperti Am, Em, G, C atau F. Setelah lancar menghafal dan berpindah dari satuchord ke chord yang lain, tingkatkan pemahaman chord anda denganchord-chord lain yang lebih sulit.
4. Mengenal Memetik dan Menggenjreng. Dua jenis cara memainkan gitar ini sebaiknya anda ketahui. Menggenjreng lebihmudah dibandingkan dengan memetik. Karena memetik membutuhkan koordinasi khusus antara tangan kanan dan tangan kiri anda. Mulailah dengan petikan teratur dari atas ke bawah, bawah ke atas dan kombinasi keduanya, dengan ketentuan satu senar satu jari.
5. Mempelajari Nada Sebuah Lagu. Yang dimaksud mempelajari nada adalah mencari chord untuk nada-nada pada lagu. Hal ini berguna untuk melatih filling anda terhadap suatu nada. Mekanisme yang paling sederhana adalah dengan memutar lagu berformatmp3/mp4 dengan Jet Audio atau Winamp. Dengan tools ini musik bisa dipelankan, di-pause bahkan diputar balik, tanpa merusak pita seperti halnya kalau Anda menggunakan cassette. Untuk memudahakan pemahaman anda dalam mengenal lagu, ada Aturan dasar bakunya bahwa secara umum lagu hanya terdiri atas : Intro_01-Intro_02-Chorus-Reff-Intro_02-Chorus-Reff-Melody-Reff. Dimana masing-masing bagian memiliki kumpulan chord yang sama.
6. Mencari Guru Gitar. Guru gitar yang dimaksud dapat berupa seseorang/teman yang lebih ahli dari anda ataupun video berlatihgitar. Hal ini akan memacu anda untuk bisa seperti guru anda bahkan melebihi.
7. Tekun. Kunci dari semuanya adalah tekun. Karena Steve Vai, salah seorang dewa gitar, pernah berkata, “untuk bermain dgn sangat cepat, mulailah dgn yg sangat lambat…“. Mekanisme yang perlu Anda lakukan hanyalah berlatih Fingering atau senam jari secara teratur, berlatih berpindah chord maupun berlatih melodi.

Janganlah Takut Belajar Musik!

Musik adalah suatu hal yang amat penting bagi setiap individu, termasuk siswa SD. Namun jika kita lihat pembelajaran musik di SD yang sampai sekarang ini kurang mendapat perhatian, dan seolah-olah anya menjadi mata pelajarn yang dinomorduakan. Padahal dari musik siswa dapat mengembangkan kreatifitasnya yang tentunya akan mendukung dan mempengaruhi daya pikirnya dalam mata pelajaran yang lain, sesuai tujuan pembelajaran musik yaitu sebagai pedoman kegiatan pembelajaran secara umum. Maka dari itu para guru maupun calon guru harus memulai memperhatikan pembelajaran tentang musik dan melaksanakannya di SD. Pembelajaran musik di SD diberikan secara bertahap sesuai perkembangan anak yang lebih menekankan pada rasa nada, rasa irama dan tercapainya harmonisasi yang bisa didapatkan dari pengalaman musik dengan cara alamiah bernyanyi, bermain, bergerak dan kegiatan lain yang mendukung.
Dalam pembelajaran musik, murid sebagai subjek belajar harus memiliki pengalaman mendengar, meniru yang akan memberikan kemampuan pada anak dalam bernyanyi agar tumbuh rasa seninya. Sedangkan guru sebagai fasilitator juga harus memiliki kemampuan yang memadai tentang musik, pengetahuan tentang sifat dan hakikat musik, memiliki keterampilan bernyanyi dengan teknik yang benar, memainkan alat-alat musik, menggunakan metode pengajaran musik yang tepat, mengadakan tes dalam pembelajaran, memilih lagu yang sesuai perkembangan anak, menggunakan media pembelajaran yang tepat, kemampuan menyampaikan bahan pembelajaran, memilih strategi dan harus memiliki kemampuan untuk mengevaluasi siswa dalam belajar.
Belajar musik melalui pengalaman musik memerlukan alat musik aktif maupun pasif. Alat musik aktif yaitu alat musik yang dapat dimainkan, sedangkan alat musik pasif tidak dapat dimainkan, contohnya VCD, tape recorder dan sejenisnya. Selain alat musik, pembelajaran musik juga memerlukan materi musik tentang unsur usik diantaranya dasar teknik bernyanyi, irama, melodi, harmoni dan struktur lagu serta ekspresi. Unsur-unsur musik ini disajikan sesuai kurikulum spiral yaitu bahwa dalam kajiannya dilakukan dengan cara berlapis berulang. Sedangkan metode pembelajran musikmerupakan cara yang digunakan dalam belajar musik agar mencapai tujuan pembelajaran musik yaitu tumbuhnya rasa musik dan akhirnya tumbuhlah kreativitas estetis anak sebagai media ungkap ekspresiUntuk belajar musik diperlukan kemampuan membayangkan penginderaan musik yang dapat dimiliki melalui pengalaman musik. Untuk dapat membayangkan penginderaan pola irama anak harus sudah mengalami dan dapat menggerakkan tubuhnya secara berirama.
Kegiatan pengalaman musik dapat dilakukan dengan mendengarkan musik, bernyanyi, bermain musik, bergerak mengikuti musik, membaca musik, dam kretivitas musik. Kegiatan mendengarkan musik yang dapat diberikan kepada siswa adalah mendengarkan musik yang akan meningkatkan pengetahuan dan pengalaman tehadap usik. Unsur musik yang dapat dipelajari dari kegiatan mendengarkan anatara lain pola irama, birama, gerak melodi, pola melodi, alat-alat musil dan sebagainya. Ada dua segi yang harus dikembangkan dalam mendengarkan musik yaitu mutu ungkapan musik dan sifat unsur-unsur musik di dalm lagu.
Dalam kegiatan bernyayi merupakan kegiatan utama dalam pengajaran musik anak SD. Hal yang perlu diperhatikan guru dalam bernyanyi adalah ketepatan bidikan syair sesuai tinggi nada, gerak irama sesuai ayunan birama, sehingga lagu secara umum dapat dinyanyikan dan dinikmati secara baik dengan teknik yang benar.
Sementara itu, kegiatan bermain musik dalam pembelajaran musik membutuhkan keterampilan tertentu sesuai jenis alat musik yang digunakan untuk mengembangkan unsur-unsur musik. Ada bebrapa macam alat musik yang dapat digunakan yaitu alat musik irama (tak bernada), alat musik melodi (alat musik bernada) dan alat musi harmoni (alat musik yang dapat menghasilkan bunyi akor yang dikehendaki).
Untuk kegiatan bergerak mengikuti musik dibedakan menjadi dua yaitu gerak ditempat dan gerak berpindah tempat. Gerak di tempat dimanfaatkan untuk pengembangan konsep irama yang dapat dilakukan dengan bertepuk tangan, menepuk meja dan sebagainya dengan aksen pada interval. Untuk yang dimanfaatkan sebagai pengembangan rasa melodi atau bayangan nada dapat dilakukan dengan menggerakkan tangan ke atas untuk nada naik dan ke bawah untuk nada turun atau dengan jongkok dan berdiri. Sedangkan gerak berpindah tepat yang dimanfaatkan untuk pengembangan rasa irama dapat dilakukan dengan bergerak ke kanan, ke kiri, ke depan, e belakang sesuai ayunan birama. Untuk yang dimanfaatkan sebagai pengembangan rasa melodi dilakukan dengan gerak-gerak berpindah.
Kegiatan membaca musik dapat dikembangkan dengan menggunakan keberadaan sejarah terciptanya notasi musik yaitu dengan Papan Not Balok (ciptaan Dr. Y. Padmono, M. Pd, 1995). Dengan membaca musik akan mendorong anak semakin memiliki rasa irma, bayangan nada, dan akhirnya tumbuhlah rasa musik anak.
Dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan maka akan tercapai sasaran utama pengembangan kemampuan musik yaitu kreativitas musik yang dapat dilakukan dengan improvisasi yaitu kemampuan yang muncul secara tiba-tiba dalam kegiatan bermain melodi, irama, dan harmoni atau saat sedang bernyanyi. Keberanian berimprovisasi mendorong keberanian anak untuk kreatif. Cara yang kedua adalah dengan komposisi atau kegiatan mengarang lagu yang dapat dimulai dengan melagukan puisi, sajak atau dengan membuat pola-pola irama yang divariasikan dengan pengembangan pola meodi.
Pengetahuan musik merupakan fondasi untuk menuju pada pemahaman dan apresiasi musik, keterampilan musik, serta kreativitas musik sesuai dengan nilai rasa musik yang dimiliki masing-masing individu. Pemebelajaran musik hendakanya dilakukan dengan proses yang mudah dan menyenagkan dengan menggunakan lagu model. Lagu model yang digunakan tidak boleh sembarangan. Ada beberapa syarat suatu lagu model dapat digunakan dalam pembelajaran musik di antaranya lagu model harus disukai anak, disukai guru, mengandung ajian yang akan dipelajari, dan harus sesuai tingkat perkembangan dan kecakapan anak.
Untuk mempelejari lagu model dapat dilaukan dengan langkah-langkah yang luwes yaitu dimulai dari menentukan lagu model yang disukai dan terbiasa dinyanyikan anak, menyanyikan lagu model secara klasikal yang dilanjutkan dengan pembetulan dan penyempunaan berbagai dasar menyanyi seperti cara duduk, mengambil nafas, dan sebagainya. Langkah selanjutnya yaitu mengkaji unsur musik lagu model yang mencakup seluruh unsur-unsur musik baik dasar menyanyi, irama, melodi dan sebagainya dengan kegiatan pengalaman musik. Setelah itu lagu model harus dikaji ulang dan harus dikembangkan secara terus-menerus. Langkah yang terakhir yaitu menyanyikan ulang lagu model untuk menguji apakah kajian unsur musik tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki penampilan anak dalam menyanyikan lagu.
Selain menggunakan lagu model dalam pembelajaran musik digunakan pula lagu baru bukan model untuk mencapai tujuan pembeajaran umum dan untuk variasi lagu model agar siswa tidak monoton dengan lagu-lagu model. Pada dasarnya pengajaran lagu baru merupakan penerapan dan pengembangan teori yang telah dipelajari melalui lagu model. Pembelajaran lagu baru buan model disarankan dimulai dengan syair lagu, bukan notasi lagu dan untuk kelas tinggi menyanyikan lagu tanpa not mulai dikurangi sebab rasa nada anak telah berkembang.
Adapaun langkah-langkah menyanyikan lagu baru bukan model dimulai dari contoh guru menyanyikan lagu baru secara keseluruhan, guru mengulang dan menerangkan makna lagu secara umum sedangkan murid menyimak dan mengikuti guru bernyanyi dengan suara lemah yang kemudian semakin menguat. Setelah itu guru membetulkan kesalahan dengan mengulang bagian yang salah berkali-kali. Kemudian murid menyanyikan secara klasikal dan guru mengikuti pada bagian tertentu yang dialanjutkan dengan menyanyikan secara klasikal, elompok, berpasangan baru secara individual. Sama halnya dengan langkah-langkah menyanyikan lagu baru bukan model dengan not, hanya saja jika menyanyikan dengan not harus berlatih solmisasi atau latihan tangga nada dan menyanyikan syair lagu dengan memperhatikan tanda-tanda tempo, dinamik, pernafasan, ekspresi dan ucapan.
Untuk melaksanakan pembelajaran musik tentu diperlukan suatu perencanaan pembelajaran yang terbentuk dalam kurikulum. Dari analisis GBPP SD Tahun 1994 kajian musik untuk masing-masing kelas adalah sebagai berikut:
Kelas I : meliputi pulsa (ketukan yang teratur) dan metrum (gerak teratur dan terukur).
Kelas II : menekankan pada unsur irama sebagai dasar musik dan bergerak sambil memainkan alat
musik serta gerak berpasangan
Kelas III : menekankan pengembangan irama terutama gerak rasa irama dan mulai divariasi dengan
melodi dengan memeragakan pola irama dua atau tig alat musik ritmis yang berbeda.
Kelas IV : mulai merasakan gerak irama yang bagus melalui latihan bernyanyi, peneanan pada melodi
dan mulai dikenalkan interval.
Kelas V : menyanyikan lagu dengan nada sisipan, keterampilan memainkan alat musik melodis,
variasi gerak berpasangan, ekspresif, kreasi dengan kerangka tertentu dan dilatih menyusun
dan menyuarakan interval tertentu.
Kelas VI : menyanyikan lagu dengan berbaai macam tekstur, paduan bunyi dan dilatih untuk
merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan pergelaran.
Namun pembelajaran musik harus berkembang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti kurikulum yang berkembang saat ini yaitu KTSP yang terdapat sedikit perubahan dengan GBPP SD Tahun 1994, maka dari itu pembelajaran musik saat ini juga harus disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan yaitu KTSP dengan kajian musik sebagai berikut:
Kelas I : meliputi keragaman unsur musik dan penampilan musik dengan menggunakan lagu anak
dan lagu wajib.
Kelas II : menekankan keragaman unsur musik dan perpaduannya serta penampilan musik dengan
memainkan alat musik sederhana.
Kelas III : menekankan pengetahuan dan pengembangan simbol dari berbagai unsur musik dan kreasi
musik dengan gagasan imajinatif.
Kelas IV : menyajikan berbagai gagasan dalam teknik berkarya musik nusantara dan berlatih teknik
vokal dan permainan alat musik ritmis dan melodis.
Kelas V : mementaskan dan berkreasi musik nusantara dalam lagu wajib dan lagu nasional sesuai
konteks seni dalam masyarakat.
Kelas VI : mengkomunikasikan, memamerkan dan mementaskan berbagai gagasan tentang obyek,
tema, simbol, dan teknik berkarya seni Nusantara dan mancanegara.
Dalam perkembangan kurikulum kajian musik dalam pembelajaran musik semakin kompleks dan berkembang pesat. Oleh karena itu sebagai guru dan calon guru harus benar-benar menyiapkan diri untuk belajar tentang musik yang semakin berkembang pesat seiring perkembangan IPTEK.
Selain menganalisis tentang kurikulum, perlu juga dibahas tentang analisis instruksional dan transaksional yang akan sangat mendukung tercapainya suatu tujuan pembelajaran musik terutama di Sekolah Dasar. Analisis instruksional dimaksudkan merincikan tujuan instruksional umum ke tujuan spesifik operasional yang mencakup dua kegiatan yaitu analisis target kemampuan (kognitif, afektif dan psikomotor) dan analisis bahan kajian yang dapat dilakukan dengan cara memahami TPU, analisis target kemampuan, analisis objek dan kemudian disusun menjadi TPK. Sedangkan analisis transaksional merupakan kegiatan untuk menyusun berbagai kegiatan belajar dan tugas yang akan dikerjakan untuk dapat memperoleh perubahan perilaku.
Untuk merancang suatu pembelajaran musik, ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh guru antara lain mengidentifikasi tujuan jangka panjang, mengakses kebutuhan individu, merancang lingkungan belajar musik, mengidentifikasi TPK, memilih strategi belajar mengajar dan prosedur pengembangan kelas serta analisis materi.
Dalam suatu proses pembelajaran pasti ada evaluasi, begitu pula dengan pembelajaran musik pasti ada evaluasi musik yang disesuikan dengan tujuan pembelajaran yaitu untuk mengembangkan sense of musik dengan pengembangan rasa irama, bayangan nada dan perkembangan kreativitas estetis. Tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai dengan empat tahap perkembangan kreatif yaitu pengetahuan musik, apresiasi musik, keterampilan musik, dan kreatifitas musik. Perkembangan musik anak dapat diukur dengan evaluasi musik. Evaluasi musik ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu evaluasi awal dengan melihat beberapa kemampuan awal siswa untuk menjajagi kemampuan awal yang digunakan sebagai langkah awal pembelajaran yang akan dikembangkan. Evaluasi kedua adalah evaluasi proses yang dilaksanakan untuk membetulkan, mengembangkan, atau menyempurnakan kemapuan anak tentang penguasaan lagu model maupun unsur-unsur musik sekaligus dapat menentukan kedudukan masing-masing siswa dibandingkan dengan siswa lain. Yang ketiga adalah evaluasi akhir yang menekankan pada pengukuran dan hasil belajar yang telah dilakukan.
Sebelum melakukan pembelajaran seorang guru harus menyiapkan suatu rencana pembelajaran atau kerangka satuan pembelajaran agar proses pembelajaran tersaji secara terstruktur. Adapun bagian dari kerangka satuan pembelajaran antara lain identitas yang terdiri dari satuan pendidikan, kelas/semester, mata pelajaran, waktu. Bagian selanjutnya yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi) dan kegiatan akhir, kemudian sumber belajar, serta penilaian dan tindak lanjut.
Jadi, dalam suatu proses pembelajaran guru harus benar-benar memiliki suatu keterampilan dan harus menguasai materi dan bahan ajar yang akan dilaksanakan demi tercapainya tujuan pembelajaran termasuk dalam pembelajaran musik yang selama ini sering dijadikan pelajaran yang pre memory artinya tidak diajarkan sesuai kurikulum yang berlaku karena keterbatasan kemampuan guru. Padahal kita tahu bahwa musik adalah suatu yang amat penting dalam kehidupan seorang anak. Perkembangan kreativitas anak dalam musik dapat mendukung penguasaan materi dalam mata pelajaran yang lain. Setelah kita tahu betapa pentingnya pembelajaran musik bagi anak, sudah seharusnya seorang guru SD belajar untuk menguasai pembelajaran tentang musik demi tercapainya tujuan pembelajaran yang ditargetkan.

GAMBAR BESERTA KETERANGAN PADA GITAR

Gambar  TIP :   CARA CEPAT BELAJAR GITAR & ILMU TENTANG GITAR

Tips Memilih dan Membeli Gitar Elektrik

Anda mau membeli gitar elektrik? Tetapi bingung cara memilihnya? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih gitar elektrik: Pertama… Jelas datang dahulu ke toko alat musik, melihat-lihat, dan ketika suatu saat anda tertarik pada sebuah gitar yang dipajang disitu, mintalah dengan baik-baik kepada penjaga. Katakan bahwa anda hendak mencobanya (karena kalau mintanya dengan kasar ntar dikira mau ngerampok, kalo ambil sendiri nanti dibilang maling…). Jangan lupa minta di-tune atau di-stem dahulu. Karena biasanya gitar yang dipajang dalam kondisi kendor. Atau anda bisa menstemnya sendiri (tapi saya sarankan, mendingan minta distem penjaganya aja, biar kalau senarnya putus tidak disuruh ganti…). Nah.. Kalau anda sudah memegang gitar tersebut, saatnya anda mencoba dan memeriksanya. Berikut adalah beberapa yang perlu diperiksa: 1. Fretboard Fret adalah garis-garis bar yang ada di neck gitar (udah tahu…!!). Letak fret sangat berpengaruh pada ketepatan pitch (tinggi rendah nada). Geser sedikit saja akan sangat berpengaruh terhadap ketepatan nadanya. Kalau banyak orang bilang “falls”. Apalagi untuk gitar-gitar yang tergolong murah. Karena dibuat secara massal, maka anda patut curiga bahwa ada satu-dua produk yang gagal. Jangan sampai anda ketimpa sial, mendapatkan yang gagal tersebut. Selain falls, kadang juga ketinggian fretnya tidak menurun secara gradual maka akan mengacaukan nada-nadanya, atau mengakibatkan suara pecah. Bahkan untuk gitar-gitar yang tergolong mahal, jangan pernah percaya sebelum mencoba. Siapa tahu ada kesalahan produksi, udah beli mahal-mahal, rusak, gak boleh dibalikin. Repot… Gitu aja koq repot… gak usah repot. Cobalah dengan metode yang sangat sederhana. Mainkan barre chord (akor tegak) dari F. Dengarkan, ada yang falls atau tidak. Kalau tidak, maju ke F#, dengerin lagi, maju ke G, begitu seterusnya, sampai fret paling ujung. Hati-hati justru fret-fret di ujunglah yang sering falls, karena jarak antar fretnya saling berdekatan. Jadi meleset sedikit saja akan fatal akibatnya. Kalau ada yang falls maka itu bukan pilihan yang bagus. Atau bagi yang kepingin lebih gaya, mainkan tangga nada mayor diatonis, (jangan pentatonis karena nadanya terbatas). Jelajahai tiap fret, ingat, tangga nada dahulu, jangan improvisasi dahulu, karena ini mencoba gitar bukan pamer kemampuan. Baru sesudah yakin tidak ada yang falls, silahkan mau pamer kemampuan terserah anda. Untuk seting action senar (ketinggian senar dari fingerboard) bisa disesuaikan sendiri di rumah. Jika konstruksi fret yang anda pilih sempurna, maka anda dapat menseting senar sedekat mungkin dengan permukaan fret tanpa resiko buzzing. 2. Kayu / bahan Tidak gampang untuk mengetahui bagus dan tidaknya sebuah kayu. Apalagi rata-rata gitar pabrikan sudah dicat tebal dan tidak lagi terlihat pori-porinya. Karena kayu dengan jenis samapun, bisa memiliki kualitas yang berbeda. Dua buah mahogani dari pohon yang sama, bisa menghasilkan lembaran papan yang berbeda kualitasnya. Hanya empu-empu gitar berpengalaman yang dapat mengetahui kualitas sebuah kayu hanya dengan mendengar suaranya ketika diketok dengan jari. Namun setidaknya ada sedikit panduan tentang bahan kayu ini (Panduan ini hanya untuk memberi informasi karakter tiap kayu bukan masalah kualitasnya). Biasanya dalam katalog tertulis bahan kayu yang digunakan untuk gitar tersebut (jika tidak menipu). Body dari kayu tertentu, neck dengan kayu tertentu, dan fingerboard dengan kayu tertentu. Berikut adalah karakter-karakter untuk kayu tersebut. Pertama, kayu untuk body: Paling banyak, body menggunakan mahogany. Mahogany memiliki karakter sound yang bright dan attack yang kuat dan tajam. Namun bobot yang sedikit lebih berat. Bahan lain adalah Alder dengan sound warm dan bobot yang ringan. Tidak kalah populer adalah maple. Namun biasanya bodi dengan maple hanya sebagai lapisan, bukan utuh seluruh bodi. Karakter sound yang dihasilkan tebal. Ada pula Bassword dengan karakter yang warm. Dan lain-lain. Ke dua, kayu untuk neck: bahan neck tak kalah pentingnya dengan bahan untuk body. Pada umumnya menggunakan maple, namun tidak menutup kemungkinan bahan lain. Tetapi selama ini yang dianggap paling baik untuk neck adalah maple. Karena kekuatan serta kelenturannya. Ke tiga, kayu untuk fingerboard. Fingerboard ada yang satu bahan kayu utuh dengan neck, ada pula yang menggunakan kayu yang berbeda. Jika dengan bahan yang berbeda, kayu yang umum dipercaya untuk fingerboard adalah roosewood atau eboni. Fingerboard rosewood cenderung ke karakter smooth dan warm, sementara eboni lebih menghasilkan karakter bright. 3. Kondisi Fisik Kondisi fisik mudah dilihat dengan kasat mata. Apakah kondisi masih bagus atau sudah buruk. Namun lebih jauh dalam melihat bentuk dan kondisi bodi adalah melihat karakter yang anda inginkan dari gitar tersebut. Bentuk dan kondisi bodi, neck dan headstock. Konon berbentuk meruncing cenderung menghasilkan suara bright, sementara yang tumpul adalah kebalikannya. Tak kalah penting adalah melihat kondisi neck. Letakkan mata anda pada posisi dekat dengan bridge atau ujung bodi, tataplah ke arah neck, jika neck bengkok atau melintir, pasti akan kelihatan. Memang kondisi neck yang sedikit melengkung atau melintir bisa diperbaiki dengan mengencangkan/mengendorkan Trusroad (besi yang ditanam di dalam neck), namun alangkah tidak baiknya jika dalam kondisi baru, neck telah melengkung atau melintir. Berikutnya adalah posisi headstock. posisi headstock konon tidak hanya sebagai variasi penampilan, namun mempengaruhi produksi suara. Yang paling umum adalah headstock miring ke belakang. Dengan posisi miring ke belakang, membuat senar lebih erat tertekan pada nut, maka getaran senar akan tersalur sempurna ke neck kemudian ke body dan pick-up. Ada pula hedstock yang sejajar dengan neck, maka untuk membantu menekan senar pada nut pastikan terpasang binding post. 4. Pick-up dan Wiring Pick-up bertugas mengubah getaran suara menjadi signal elektrik. Pick-up turut menentukan karakter suara setelah kayu. Pada dasarnya terdapat dua buah jenis pickup, yaitu single coil dan hambucker (double). Single coil memproduksi suara yang cenderung tipis, tepat untuk suara clean yang jernih hingga crunch. Sementara hambucker lebih tepat untuk menghasilkan suara yang tebal, dan identik dengan suara distorsi yang berat. Ada tiga konfigurasi pick-up yang sering dipasang pada gitar. Pertama, satu atau dua buah Hambucker tanpa singgel coil. Sehingga tepat untuk bermain distorsi penuh. Berikutnya, satu, dua, atau tiga buah single coil tanpa hambucker. Jika anda menginginkan sound jernih, tidak menginginkan suara distorsi yang berat maka inilah pilihannya.Ke tiga, campuran antara hambucker dan single coil. Bisa satu hambucker dua single coil, atau dua hambucker satu single coil. Sehingga konfigurasi ini lebih memberi banyak pilihan karakter suara. Berikutnya untuk Knob volume dan knob tone. Konfigurasi yang telah umum adalah: pertama, satu volum satu tone. Ke dua, satu volume dua tone, ke tiga dua volume doa tone. Untuk volume tone, pastikan knob tersebut berfungsi dengan baik dalam mengontrol volume yang di keluarkan dari pickup. Untuk knob tone, pastikan terdapat perbedaan yang menyolok antara tone dibuka penuh dengan ditutup penuh. Terakhir pickup switch. Alat ini berfungsi untuk mengatur penggunaan pickup. Secara umum, terdapat dua jenis pickup swith. Yaitu tiga arah dan lima arah. Pastikan alat tersebut bekerja dengan benar. Masing-masing arah mengontrol konfigurasi pick yang sedang digunakan. Sebagai contoh untuk gitar dengan dua buah hambucker dengan pickup switch 3 arah. Arah pertama (posisi miring ke atas/samping kiri) berarti mengaktifkan neck pick-up. Bisa dicek dengan mengetuk pickup tersebut. Jika terdapat signal masuk berarti arah switch dan pick-up tersebut berfungsi sempurna. Arah kedua (posisi tengah). Biasanya mengaktifkan kedua pick-up. Bisa dicek seperti langkah pertama. Arah ke tiga (posisi miring ke bawah/samping kanan). Berati mengaktifkan bridge pickup, cek pickup tersebut seperti pada langkah pertama. 5. Penampilan Nah yang ini selera anda, anda lebih suka bentuk serta warna seperti apa? Namun bentuk fisik turut menentukan karakter suara yang dihasilkan. Jadi lebih baik sesuaikan dengan gaya musik yang hendak anda mainkan. Untuk finisihng pengecatan terdapat dua jenis, solid colour, serta transparan. Jika serat kayu bagus, akan lebih indah jika dengan finishing transparan. Namun jika serat kayu kurang bagus pabrikan lebih sring mengecatnya dengan solid colour. Tetapi kembali lagi, ini masalah selera anda. Jadi terserah anda Selamat memilih gitar.

Tips Bermain Drum Musik Punk

Gaya drum yang digunakan untuk bermain musik Punk sangatlah kompleks. Aku punya beberapa  rekomendasi yang bisa membantu siapapun untuk belajar.
Tips # 1: kamu bisa memukul HI-hat dengan nada tinggi jika tidak bisa mengikuti kecepatan musik. Pastikan kamu  tidak mengubah irama, tetapi energi (tenaga) haruslah sama dan stabil.
Tip # 2: Hanya karena irama musik cepat bukan berarti kamu tidak bisa kreatif. Dengarkan band-band seperti Dead Kennedy untuk beberapa contoh.
Tip # 3: Gunakan banyak energi (tenaga)! Musik punk didasarkan pada energi (tenaga). Persiapkan diri anda dengan latihan rutin sebelum pertunjukan, membangun beberapa energi (tenaga) yang serius dan kemudian tampil secara gila! sehingga benar-benar masuk ke irama musik.
Tip # 4: Jangan menggunakan double pedal untuk bass drum, tapi aku menyimpulkan bahwa dengan satu pedal untuk bass drum pasti lebih baik.